Aku
hanya terlalu egois saja, dan tak mengerti apa yg sebenarnya ibu
inginkan dan yg harus aku lakukan untuk ibu. Disaat ibu bekerja, aku
hanya diam. Bahkan sibuk dengan aktivitasku yg sesungguhnya tidaklah
penting disbanding pekerjaan yg ibu lakukan. Aku seakan menutup mata dan
acuh kepada ibu yg bekerja demi aku. Aku berfikir, teganya aku. Setiap
disuruhpun aku selalu mengeluh, padahal itu pekerjaan yg mudah. Aku
seakan pura-pura tak dengar ataupun tak mengetahui jika ibu sebenarnya
membutuhkan bantuanku. Egois. Ya, aku terlalu egois, Tuhan.Pekerjaan yg kulakukan begitu berat, aku mengeluh. Dan ibu selalu meringankan bebanku itu. Tapi, apa aku melakukan apa yang ibu lakukan tersebut? Ibu terlalu baik. Terlalu sabar. Aku tak seharusnya menutup mata saat ibu meminta bantuanku. Ibu selalu membantuku walau aku tak mengeluh. Karena ibu tak mau aku lelah. Tapi, ibu kenapa tak pernah mengeluh saat dirinya lelah? Seakan tak memperdulikan kesehatannya demi tak mau merepotkanku.
Tuhan, Engkau tau aku juga jarang bertemu ibu. Setiap bertemu saja, aku juga tak mau membantu ibu. Apakah engkau mau memaafkanku, Tuhan?
Setiap aku pulang, ibu selalu terlihat bahagia. Tanpa aku sadari, sebenarnya ibu lelah. Lelah menjemput aku, lelah untuk meladeni aku saat aku pulang. Tapi kenapa tanganku kadang tak bisa bergerak untuk membantunya? Kenapa mataku tak mau terbuka? Aku khilaf, Tuhan.
Aku tau, banyak penat di hati ibu. Selama aku tak pulang, aku juga tak tau masalah apa yang sedang ibu jalani. Aku juga sering melihat ibu menangis. Menangis karena aku. Menangis karena membela ku. Ibu selalu sakit hati saat harus merasakan posisiku yg aku tak tau. Ibu bercerita kepadaku bila aku pulang. Bercerita dengan nada sedih, bercerita dengan air yg mengalir dari matanya.
Semakin dewasanya aku, semakin aku sadar, Tuhan. Tak seharusnya perbuatanku yg buruk aku lanjutkan. Dan sekarang, aku bersyukur kepada Engkau. Sedikit demi sedikit aku mulai memiliki rasa peka. Sekarang aku ingin giat melaksanakan kewajibanku pada-Mu. Dan selalu aku berdoa pada-Mu, Tuhan.
Jika aku boleh meminta, aku ingin tak pernah ada keluhan dari ibu, aku hanya ingin ibu selalu tersenyum. Tak sanggup aku melihatnya menangis, Tuhan. Apalagi dengan kedatanganku. Aku hanya selalu memohon kepada-Mu, agar taka da lagi keluhan dari ibu, taka da lagi tangisan dari ibu. Aku hanya ingin melihatnya tersenyum, Tuhan. Tersenyum yang tulus, bukan dari muka saja, tp dari hati juga. Tuhan, aku hanya memohon itu, tak lebih. Hanya memohon keringanan pada beban yg ibu tanggung sekarang atau kelak atau lalu. Hingga dalam hidupnya, nyaris taka da beban berat yg kau berikan. Kabulkanlah permohonan ini, Tuhan. Terimakasi

0 komentar:
Posting Komentar